Minggu, 25 Oktober 2009

Tentang Jin, Syaithan dan Iblis (bagian 1)

Jin menurut arti bahasa berasal dari lafatz ijtinan yang berarti istitar (sembunyi) dari lafazh jannahul lail, yaitu jika malam menutupinya sebagaimana yang difirmankan Allah dalam surat Al An'am ayat 76 tentang kisah nabi Ibrahim artinya: "Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata:Inilah Tuhanku". Mereka sembunyi dan tidak terlihat oleh mata manusia maka disebut jin, mereka bisa melihat manusia tetapi mereka tidak bisa dilihat oleh manusia sebagaimana firman Allah, artinya: " Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka." (Al A'raaf 27). Di samping itu ada beberapa kata yang seakar dengan kata jin ini dan semuanya punya makna yang hampir serupa. Seperti kata janin yang berarti bayi yang tersembunyi dalam perut ibunya, junun atau majnun (gila) karena tertutup akalnya, jannah (kebun/surga) karena banyaknya tanaman dan pepohonan yang tumbuh menutupi tanah dan masih banyak lagi yang lainnya.

Jin diciptakan oleh Allah dari api sebagaimana yang dijelaskan dalam dalil-dalil dari Al Qur'an dan hadits. Allah berfirman, artinya: "Dan Kami telah menciptakan jin sebelum(Adam)dari api yang sangat panas ." (Al Hijr 27)

"Dan Kami telah menciptakan jin dari nyala api." (Ar Rahman 15)

Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid dan Adhdhahhak berkata bahwa yang dimaksud dari firman Allah yang artinya: "dari nyala api" yaitu "Dari api murni" dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas: "Dari bara api". (Di dalam tafsir Ibnu Katsir)

Dalil dari hadits, riwayat dari Aisyah Radhiallaahu anhA bahwasannya Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

" Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang telah engkau ketahui." [yaitu dari tanah] (HR. Muslim didalam kitab Az Zuhdi dan Ahmad di dalam Al Musnad).

Jin merupakan makhluk tersendiri yang terbebas dari unsur materi /benda, alam merekapun berdiri sendiri dan terpisah dari alam manusia. Mereka memiliki kemampuan untuk berubah bentuk dan sebagaimana dialam kita disanapun ada kematian dan kehidupan, permusuhan dan amarah, kebaikan dan kejahatan dan beranak turun

Syaithan adalah makhluk yang kafir dan durjana dari bangsa jin atau manusia, berdasarkan dalil-dalil baik dari Al Quran maupun As Sunnah. Tidaklah setan disebut kecuali selalu berarti kekafiran dan keburukan. Berbeda dengan jin, sebagian mereka ada yang kafir dan sebagian yang lain ada yang mukmin

Syaithan menunjukan arti setiap yang sombong dan congkak yang diambil dari kata syathana yang berarti jauh dari kebaikan atau dari kata syaatha yasyiithu yang berarti hancur binasa atau terbakar. Maka setiap yang congkak, sombong serta tidak terkendali baik dari kalangan jin, manusia atau hewan maka disebut syaithan.

Para alim ulama berbeda pendapat dalam mendudukkan syaithan, apakah mereka itu moyangnya jin atau makhluk berasal dari bangsa jin, diantara ulama ada yang lebih cenderung dengan pendapat kedua berdasarkan dalil dari firman Allah yang artinya: "Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya"(Al Kahfi 50)

Syaikul Islam Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa Syaithan adalah cikal bakal jin sebagaimana Adam Adalah cikal bakal manusia. (Majmu' Fatawa Ibnu Taimiyah)

Tidak ada komentar: